[Interview] Aktor "The King" Jo In-seong merasa filmnya diberi perhatian berlebihan, dan berharap tidak akan berakibat buruk

(Foto : Soompi)
 Jo In-seong merasa perhatian berlebihan, berharap tidak berakibat buruk - Aktor Jo In-Seong masuk dalam dunia entertainer Korea segera setelah dia debut sebagai model pada tahun 1998.
Dibawah pengaruh sang ayah yang merupakan pasukan angkatan udara, dia bergabung dengan angkatan udara juga pada tahun 2009.

Namun sebelum itu, dia sudah menetapkan namanya sebagai aktor dalam film dan drama seperti "Jump", "School 3", "New Non Stop", "Piano", "Daemang", "Shoot for the Stars", "Something Happened in Bali", "Spring Days", "Madeleine", "The Classic", "Love of South and North", "A Dirty Carnival", "A Frozen Flower" dan masih banyak lagi.

Dia selesaikan wajib militer pada tahun 2011 namun tidak langsung melakukan comeback. Dia baru melakukan comeback bersama teman baiknya yang juga seorang sutradara Park Kwang-hyeon dalam film "The Fist" yang merupakan film sci-fi dengan biaya total 20 milyar won. Bagaimanapun, pamornya terus menurun dan Jo In-Seong harus menunggu 2 tahun sebelum comeback sukses dalam drama "That Winter, the Wind Blows".

Jo In-Seong membintangi drama "That Winter, the Wind Blows" dan "It's Okay, That's Love" juga "Dear My Friends" sebagai cast spesial dan sekarang akan kembali dengan sebuah film berjudul "The King". Dia terlihat luar biasa dalam setelan dan menantang kepala kejaksaan Han Kang-soo (diperankan Jeong Woo-seong) yang mengontrol negara. Dia bermain sebagai Park Tae-soo yang terlalu sering muncul dalam film dan pada ending credit, Nama Jo In-Seong bahkan muncul terlebih dahulu daripada Jeong Woo-seong.

Baru-baru ini Jo In-Seong melakukan sebuah mengenai filmnya yang akan datang dan mengatakan , "aku harap aku tidak terlalu sering muncul di layar lebar".

"aku berada di bawah tekanan dan takut akan menghancurkan film ini. Aku sempat bingung apa seharusnya pilih main drama saja. Aku ingin sembunyi karena terus tampil dalam layar lebar. Multi-tasking memang seperti 'itu' saat ini dan aku penasaran kenapa bisa dapat peran. aku berada dalam 100 take dari 104 take yang ada. Dalam film "A Frozen Flower" aku sampai dapat 120 take dan dalam film "A Dirty Carnival" ada 100 take. Tetap saja, aku ingin berada dalam film yang memang fokus pada elemen yang tidak bisa di temukan dalam sebuah drama".

Dibawah ini adalah beberapa pertanyaan dan jawaban yang di berikan oleh Jo In-Seong :

Q: Bagaimana reaksi setelah premier film?
Jo In-Seong: Kita cuma saling mengatakan 'Kerja yang baik'. Kita semua menunggu saat rilis film dan akhirnya saatnya datang juga. Penghubung di antara 2 periode waktu dalam film sangat penting dan ternyata hasilnya keluar dengan sangat baik.

Q: Ini film pertama setelah sangat lama, bagaimana kalau di bandingkan dengan drama?
Jo In-Seong: Aku agak tenang dengan dramas karena dari awal juga aku mulai dengan drama, namun Bae Seong-woo bilang dia lebih nyaman dengan dunia teater. Dia bilang teater selesai hanya dalam 2 jam 10 menit dan bisa berada di tempat yang nyaman. Film cukup berbeda tapi aku lebih memilih yang setengah-produksi (drama).

Q: Filmnya sebenarnya sangat menyenangkan tapi diberi rating untuk 15 tahun ke atas
Jo In-Seong: Ini film iklan. Kita mencoba menjaga batasan usia antara 15 tahun ke atas. Jika tidak kita memang bisa menjaga intensitas film, namun film tidak akan terlalu memiliki efek. Kita harus memastikan penonton melihat karakter Tae-soo dalam sudut pandang khusus tapi menyumpah dengan kata kotor atau menjadi orang yang kejam tidak akan membuat film berhasil.

Q: Satir dalam film ini sangat menakjubkan
Jo In-Seong : Kita menerapkan teknik satir dala film ini. Kita mencoba membuatnya terlihat lucu namun hasilnya justru monopoli organisasi pemerintah dan kecurigaan sosial yang semakin membesar. Pertama kita mencobanya agar terlihat lucu, namun sekarang tidak lucu lagi karena keadaan saat ini ternyata sama seperti di film.

Q : Ternyata film "The King" didukung oleh para jaksa
Jo In-Seong: Bukan aku (yang mengurus hal itu). Kalau aku, maka tolong di bantu (meminta para jaksa untuk promosikan filmnya).

Q : Sejarah Korea apa yang harus kau pelajari untuk film ini?
Jo In-Seong: Tidak ada apalagi aku kelahiran 80-an dan aku adalah 'Sejarah Korea' itu.

Q : Biasanya kau main dalam adegan mellow tapi kali ini hanya ada pria dalam film, apa bedanya?
Jo In-Seong : Aktris biasanya butuh waktu buat dekat karena mereka memiliki ruang pribadi tersendiri. Bahkan pergi minum harus mereka yang mengajak terlebih dahulu baru kita bisa mengajak mereka lagi berikutnya. Pria biasanya cepat dekat. Jeong Woo-seong dan aku beda 8 tahun dan Kim Woo-bin dengan aku juga beda 8 tahun. Aku bisa dekat dengan Woo-seong berkat Cha Tae-hyeon dan mencoba hal yang sama dengan Joon-ryeol. Jeon Do-yeon, Ko Hyeon-jeong, Jo Jae-hyeon dan yang lain sangat baik padaku.

Q: Dengan siapa kamu masih tidak merasa nyaman?
Jo In-Seong : tentu saja Cha Tae-hyeon dan Ko Hyeon-jeong. Mereka punya karisma tidak seperti mereka saat berada TV dan Ko Hyeon-jeong, dia itu, sama seperti di film. Perlu dijelaskan lebih panjang?

Q: Menurutmu apa "The King" dalam 1 kalimat?
Jo In-Seong : Pesannya sangat kuat tapi sebenarnya ini film yang ringan. Memiliki humor dan ketulusan di saat yang sama. Film ini tidak seserius itu loh.

0 Komentar untuk "[Interview] Aktor "The King" Jo In-seong merasa filmnya diberi perhatian berlebihan, dan berharap tidak akan berakibat buruk"

- Mohon berkomentar yang sopan
- Dilarang membuat komentar mengandung SARA
- Sesama penggemar kpop saling menjaga kedamaian